MAKALAH
PENGARUH PIONEER BRAND AND IMITATION SEBAGAI CITRA DIRI PRODUK TERHADAP DUNIA MARKETING
Dosen Pengampuh Ibu Syafi’ah M.M
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat tugas akhir semester genap pada matakuliah konsentrasi Manajemen Merk.
Disusun oleh:
Tika Lana (202321070)
Kelas Manajemen 6B / Konsentrasi Marketing
PROGRAM STUDI MANAJEMEN / FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL-GHAZALI CILACAP
TAHUN 2023
JUDUL MAKALAH
“PENGARUH PIONEER BRAND AND IMITATION SEBAGAI CITRA DIRI PRODUK TERHADAP DUNIA MARKETING”
Dosen Pengampuh Ibu Syafi’ah M.M
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat tugas akhir semester genap pada matakuliah konsentrasi Manajemen Merk.
Disusun oleh:
Tika Lana (202321070)
Kelas Manajemen 6B / Konsentrasi Marketing
PROGRAM STUDI MANAJEMEN / FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL-GHAZALI CILACAP
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kekhadirat Allah, SWT. yang telah memberikan rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga saya dapat membuat tugas akhir pada semester enam (6) ini dengan tepat waktu. Makalah berjudul “PENGARUH PIONEER BRAND AND IMITATION SEBAGAI CITRA DIRI PRODUK TERHADAP DUNIA MARKETING.” Adalah keputusan tepat untuk menggambarkan kondisi dunia pasar yang tentunya sudah melekat pada kehidupan kita. Bersama dosen pengampuh ibu Syafi’ah M.M, tentunya yang menjadi akomudir dalam pembelajaran ini, mengarahkan dan memberikan sample pada pembelajaran mata kuliah konsentrasi manajemen merk.
Saya juga berterima kasih kepada orang-orang yang telah membantu saya dalam mencari referensi pada tugas kali ini, baik secara langsung, maupun tidak langsung berupa dorongan dan dukungan mental kepada saya dalam membuat makalah. Kita pasti sudah tidak asing dengan yang namanya brand produk, karena dari setiap produk yang kita pakai dan kita lihat pasti memiliki daya tarik tersendiri untuk menampakkan siapa dan apa yang istimewa dari brand tersebut. Adapun kekurangan pada pembuatan makalah kali ini, diharapkan para pembaca dapat berkomentar membangun memalui halaman situs https://tikaln.blogsopt.com dengan judul yang sama, untuk kesempurnaan pada penulisan berikutnya. Maka, saya persembahkan malakah ini kepada para pembaca public.
Demak, 01 Juni 2023
Hormat Saya;
Tika Lana
(202321070)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Manajemen merupakan bagian penting dalam setiap langkah organisasi, dengan manajemen banyak organisasi dan pemilik perusaan merasa terbantu dalam menyiapkan berbagai elemen yang akan digunakan. Menejemen merupakan pengorganisasian atau pilar untuk menyusun keteraturan dalam mengukur serta pengendalian di dalam berkegiatan. Dalam menejemen diperhatikan juga strategi yang tepat untuk menyusun berbagai kebutuhan secara individual, secara kelompok, maupun umumnya organisasi dengan tujuan yang sama. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi serta penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Ricky W. Griffin. Menurut Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. (Wijiyanti, 2008)
Manajemen digunakan untuk menyusun skema dalam organisasi, dengan manajemen banyak sekali personal maupun kelompok terbantu dalam mengerjakan projeknya, dalam beberapa hal yang harus di perhatikan saat menyusun skema ialah mengelompokkan beberapa bagian yang bisa dicatat, catatan inilah yang kemudian menjadi data penting sebagai pengendalian perusahaan. Analogi sempit di perusaan misalnya adalah ketika setiap golongan seperti barang digudang atau stok barang diperusahaan tidak terdata maka hal ini kemudian menjadi masalah perusahaan, itu semua diketahui berdasarkan data valid yang tercatat, maka penugasan ini diberikan kepada staf perusaan dalam mengukur berapa jumlah barang yang tersisa di gudang. Selain itu manajemen juga digunakan untuk mengukur pesaing brand yang ada di pasar.
Seperti yang kita ketahui, brand menjadi icon penting dalam mengenalkan suatu produk kepada konsumen. Brand akan mempengaruhi mindset konsumen, apakah kemudian brand tersebut akan menarik bagi konsumen atau hanya sekedar sebuah branding saja tanpa meninggalkan kesan yang memuaskan bagi konsumen. Hari ini, kita pasti tidak asing lagi dengan dipertemukannya barang-barang dengan barand local maupun brand manca negara. Semakin terkenal suatu brand, maka akan semakin besar pula harga jual yang ada di tengah pasar. Namun, tak jarang pula kita temukan kejanggalan dalam produk yang bahkan sudah menggunakan brand ternama.
Penipuan brand sering didapati ditengah-tengah pasar, brand ternama sering kali dimodifikasi barangnya atau bahkan mengubah nama brand itu sendiri. Ini merupakan ancaman besar bagi pemilik brand, sebab hal ini akan mempengaruhi pendapatan, pemerosostan jumlah konsumen dalam membeli produk dari brand dan kualiatas yang ada menjadi masalah setiap perusahaan.
Bagi mereka pelaku usaha utama barang tiruan bahkan jatuh kepada tangan lanjutan atau reseller adalah keuntungan, karena point penting bagi mereka di dalam market adalah laba tanpa memikirkan dampak dari pada manipulasi tersebut. Barang yang di jual relative lebih murah namun kualitas juga sangat tidak sebanding dengan barang asli atau original dari brand yang sudah dikenal.
Analisis sederhana saat kita akan membeli sebuah produk dimulai dari mengenali sebuah produk yang nantinya akan kita beli, mulai dari bahan, harga barang, jenis barang, nama toko, dan masih banyka lagi. Hal ini perlu kita perhatikan untuk meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam membeli barang. Brand sangatlah penting untuk menjamin masa fungsi dari barang, brand tidak hanya melekat pada barang pakai, brand juga ada pada barang pokok yang sering kita konsumsi, atau bahkan barang-barang seperti alat mandi, kendaraan, alat-alat sekolah, alat rumah tangga, transportasi dan masih banyak lagi. Penumpukkan barang tiruan akan menjadi hebit baru dalam beberapa dekade apabila tidak dikendalikan maka yang terjadi akan ada penumpukkan sampah barang bekas, sebab dari brand-brand tiruan lebih sering kali kita temui kualitas rendah meski harga lebih murah, sehingga barang tersebut tidak bisa digunakan dalam kurun waktu jangka panjang. Maka oleh karenanya kita akan kupas beberapa point sederhana berkaitan dengan brand dalam makalah berjudul “PENGARUH PIONEER BRAND AND IMITATION SEBAGAI CITRA DIRI PRODUK TERHADAP DUNIA MARKETING.” Ini bukan hal konkrit untuk menerjemahkan sebuah brand secara universal, maka penulis hanya akan menyebutkan beberapa hal yang pernah dibaca dengan sumber dari berbagai penulis dan analisis SWOT di lapangan.
B. RUMUSAN MASALAH
Pada penulisan kali ini penulis akan mendeskripsikan dengan seksama menganalisis market yang ada disekitar, maka penulis merumuskan beberapa poin dasar dalam latar belakang masalah, sebagai berikut:
a) Apa pengertian brand, pioneer brand and imitation brand?
b) Mengapa konsumen lebih tertarik barang tiruan dari pada original?
c) Bagaimana mengatasi suplay barang tiruan yang terus melonjak?
d) Bagaimana cara mempertahankan brand?
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Pada pembuatan makalah ini penulis memiliki beberapa tujuan yang berkaitan erat dengan rumusan masalah, penulis mengharapkan adanya feedback dari pembaca untuk memperhatikan kualitas suatu brand sebelum berbelanja, dan akan lebih baik jika pemilik brand perintis terus memperkuat brand yang dimilikinya. Maka, berikut beberapa poin kaitan dasar tentang brand.
a) Pembaca memahami maksud dari brand, pioneer brand and imitation brand.
b) Pembaca dapat menyadari faktor-faktor ketertarikan konsumen terhadap barang tiruan, sehingga dapat waspada terhadap ancaman tersebut.
c) Pembaca mampu bekerjasama dalam mengatasi menurunkan suplay brand tiruan.
d) Pembaca mengetahui cara mempertahankan brand (positioning brand)
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BRAND, PIONEER BRAND AND IMITATION BRAND.
Berikut pengertian dasar dari brand, dari awal kita sudah bicara terkait brand, apa yang terlintas dalam fikiran atau apa yang paling mendasar saat kita disugukan dengan kata-kata brand? Umumnya seperti yang kita ketahui pengertian brand ialah tanda pengenal, identitas produk yang memiliki karakter tersendiri sehingga lebih mudah dikenal oleh para konsumen, brand harus dikemas dengan kesan yang sangat baik sehingga memiliki nilai jual, brand bukan hanya berkaitan dengan desain sederhana, brand harus memiliki filosofi tersendiri, brand digunakan sebagai daya pengikat konsumen bagi pemilik brand, brand harus diterjemahkan dengan bahasa paling sederhana selanjutnya disebut sebagai branding yang akan mendeskripsikan apa saja keunggulan barang dari brand tersebut.
Brand sangat mempengaruhi cara pandang konsumen karena ketika kita menyebutkan suatu produk dengan brand tertentu maka kemungkinan besar para konsumen dapat dengan mudah mengenali kualitas dan bahan dari prodak tersebut. Brand akan memberikan kesan yang memuaskan dimana ini adalah hal yang krusial atau penting bagi konsumen saat membeli sebuah barang. Dengan kualitas yang terjamin, konsumen akan memberikan feedback baik pula. Pemilik brand harus memperhatikan juga kelayakan dan kualitas barang dagang. Secara sederhana pengertian brand menurut penelitian, definisi awal dari brand sendiri adalah nama dari produk atau jasa yang berasal dari sumber yang spesifik. Dengan menggunakan pengertian ini, kata brand sendiri sama artinya dengan istilah “trademark” atau merek dagang. (disperdagin.tanjungpinangkota, 2020)
Selanjutnya pioneer brand, yaitu keaslian barang. Sudah jelas bahwa ini tentang keaslian brand, fakta suatu brand hari ini menjadi icon penting, penggunaan brand pada barang akan mempengaruhi kepercayaan pengguna produk. Keaslian barang bisa divalidasi dengan respon dari pada konsumen. Diera digital, kebanyakan dari kita sudah menggunakan media massa sebagai alat untuk kita bertransaksi tanpa batas lokasi, sehinga memudahkan konumen untuk memilih barang yang akan di beli. Namun perlu diperhatikan reting dari toko yang akan di beli, konsumen harus lebih jeli dalam memilih produk dan market yang dituju. Pemilik brand juga harus mewaspadai adanya kekeliruan saat mengupload barang dagang. Sering kal dari konsumen tergiur flash sale, jika tidak diperhatikan sesama ini bahkan lebih dari jebakan batman. Bagaimana tidak, banyak konsumen yang sering kali tergiur dengan harga yang ditawarkan oleh market online tanpa melihat latar belakang situs yang dikunjungi, kejadian ini jelas akan merugikan konsumen, sebab harga murah tidak menjamin kualitas barang yang mereka beli.
Pemilik brand harus memposisikan brand yang dimiliki, seperti pemilik brand tissue “Paseo” ini sebagai identitas sederhananya, selain itu yang menarik dari brand adalah konsisten menampilkan iklan diberbagai situs dengan jargon “apapun rahasiamu hanya paseo yang tahu”. Ketika pengguna tissue mendengar kata paseo, mereka akan dengan mudah mengingatnya dan ini tidak bisa di duplikat dengan mudah, dengan penawaran yang lebih menarik yaitu klaster tissue berdasarkan fungsinya. Meskipun brand lain menciptakan komposisi hamper sama, namun persentase paseo di market umum lebih besar dibandingkan brand lainnya. Pemenuhan kebutuhan ini terkait menggunakan beberapa alternatif terbaik berdasarkan persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan taraf kepentingannya bergantung berdasarkan kebutuhan konsumen dan situasi yang dihadapinya. Keputusan pembelian akan dilakukan menggunakan sisi negatif suatu merek (compensatory decision rule) ataupun mencari solusi terbaik berdasarkan perspektif konsumen (non-compensatory decision rule), yang setelah konsumsi akan penilaian kembali. (Andini, 2022)
Imitation brand atau merk tiruan, jelas bahwa ini tentang tiruan. Sangat mungkin pada bagian ini terlihat sangat tidak baik, sebab pelaku hanya akan mementingkan laba tanpa memikirkan dampak paling merugikan yang akan di dapat dalam jangka panjang. Selain pemalsuan barang, ini juga akan menjebak para konsumen untuk membeli barang, secara sederhana imitation brand akan mempengaruhi pandangan konsumen untuk membeli barang. Beberapa hal yang dapat kita jumpai saat membeli barang tiruan adalah dengan iklan yang tidak kalah menarik, untuk menawarkan barang. Kebanyakan dari pelaku usaha tiruan, mereka tidak memiliki kualitas baik namun selalu mempertahankan penawaran harga murah, padahal ini adalah bencana baru bagi dunia pasar yang jarang disadari, kalaupun disadari para konsumen lebih tertarik dengan barang tiruan sebab harga yang mereka dapatkan pun akan jauh lebih murah dari harga normal dengan nama brand yang sama.
Sifat konsumtif memang kadang juga ambigu di dunia market, sebab ada sisi yang tidak bisa kita hindari, mulai dari pendapatan konsumen yang beragam dan jenis pekerjaan yang mereka garap pun beragam, bahkan jasa yang mereka pertaruhkan jauh lebih berat dibandingkan dengan gaji yang mereka dapat di lapangan, yang akan mempengaruhi barang belanja yang mereka beli. Barang tiruan ini akan merugikan dua belah pihak, antara pemilik brand asli dengan konsumen, sebab tak jarang brang yang mereka tawarkan memiliki kualitas yang jauh lebih rendah sehingga penggunaan barang juga relative singkat. Barang yang dibeli jelas akan lebih mudah rusak, penggunaan bahan-bahan yang tidak premium, pembuatan yang asal jadi, tanpa memikirkan fungsi barang.
Kesinambungan dari beberapa pengertian diatas akan berpengaruh dalam dunia market.
B. FAKTOR-FAKTOR KETERTARIKAN KONSUMEN TERHADAP BRANG TIRUAN
Berikut ini adalah faktor-faktor yang akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada saat membeli barang menurut (Sanira, 2022)
a) Merek Produk, konsumen pasti akan memilik brand yang kiranya sesuai dengan ekspektasi mereka. Semakin terkenal suatu brand, maka akan tinggi jumlah minat para konsumen. Brand biasanya direkomendasikan oleh orang-orang yang akan telah mereka beli dan mereka pakai sejak lama.
b) Pengetahuan tentang Produk, semakin konsumen mengerti akan jenis produk, maka konsumen akan sering membeli produk dengan jenis yang sama, karena mereka sudah lebih mengenal kualitas barang yang ditawarkan. Jika konsumen tidak dengan detail mengetahui jenis suatu produk, maka konsumen akan mendapatkan kerugian.
c) Perasaan seseorang terhadap produk, perasaan ini berkaitan dengan kepuasan pelanggan terhadap sebuah produk yang mereka beli. Jika brand tertentu menawarkan barang dengan berbagai jaminan atau tawaran tukar barang, sedangkan kualitas barang sangatlah buruk, besar kemungkinan pelanggan tidak akan kembali ketempat yang sama untuk membeli barang.
d) Kenyamanan Berbelanja Membandingkan harga suatu produk, selanjutnya terkait dengan harga barang, ada konsumen yang mementingkan harga murah dengan kualitas rendah dan ada konsumen yang memikirkan jangka panjang fungsi dan kualitas barang yang mereka beli, sebab jika tidak diperhatikan, barang tiruan biasanya hanya berfungsi sementara dan akan menjadi sampah barang bekas yang tidak mudah diuraikan.
Beberapa faktor diatas merupakan dinamika yang akan dihadapi konsumen, pemilik brand, didtributor market dalam menjalankan transaksi jual beli. Semakin terpercaya sebuah brand, maka akan lebih jelas pula pengendalian dalam marketing.
C. CARA MENURUNKAN SUPLAY BARANG TIRUAN
Cara paling memungkinkan untuk menurunkan suplay barang tiruan adalah dengan memperhatikan fungsi suatu produk. Konsumen harus menyadari adanya dampak negative dari barang palsu. Dikutip dari (Makara, 2022) penurunan intelektual dari pemakai produk menjadi faktor utama adanya penumpukkan barang tiruan. Semakin sempit wawasan kosumen tentang produk maka akan semakin besar kemungkinan para konsumen mengkonsumsi barang tiruan. Maka dijelaskan bahwa hal yang berkaitan dengan hak kekayaan intelektual harus mendapat perlindungan dengan cara mendapatkan hal-hal seperti paten, hak cipta maupun merek. Tanpa adanya perlindungan yang berkaitan dengan hak kekayaan intelektual akan berdampak banyaknya barang-barang bebas yang menirukan sebuah barang dan dapat menurukan perekonomian negara. Maka dari itu perlindungan hal yang berkaitan dengan hak kekayaan intelektual itu sangat perlu diperihatikan.
Langkah-langkah ini bisa diambil untuk melindungi diri sendiri. Luangkan beberapa waktu sebelum kita mengklik untuk membeli barang pada situs online. Pada saat kita berada di situs e-commerce yang menggunakan nama yang disamarkan, berikan layanan yang menarik pembelian dengan sikap skeptis bisa kita rasakan membeli sesuatu di pasar loak, pendekatan ini paling ampuh untuk memikat pembeli. Ketahuilah bahwa persediaan penjual mungkin tidak persis seperti yang digambarkan. Ingatlah bahwa penjual dapat berubah ketika Anda mengubah kode pos, warna, atau ukuran suatu barang, jadi pastikan Anda membeli dari orang yang ingin Anda beli. Baca ulasan penjual apa pun yang tersedia, serta ulasan di halaman produk tetapi baca semuanya dengan sebutir garam. Ketika keaslian adalah yang terpenting, Anda bahkan dapat memilih untuk membeli langsung dari situs web pabrikan.
(Suthivarakom, 2020)
D. CARA MEMPERTAHANKAN BRAND (POSITIONING BRAND)
Ada beberapa unsur sederhana yang dapat diterapkan dalam mempertahankan brand yang anda miliki, (Anata, 2022) menyebutkan bahwa poin penting itu ialah:
a) Mendaftarkan Nama Brand, jika brand yang dimili terdaftar maka kepercayaan pelanggan juga meningkat, sebab ini dapat memvalidasi kepemilikan brand yang anda miliki.
b) Tingkatkan Kualitas Produk, produk yang berkualitas akan memikat hati pelanggan, sehingga meski harga cukup tinggi dengan jaminan kualitas barang maka pelanggan tidak segan dalam melakukan pembelian berulang kali pada brand yang anda jual.
c) Sesuaikan Harga Produk yang Dijual, kesesuaian harga jugamempengaruhi jangkauan pembeli, ini masih berkaitan erat dengan kualitas barang yang anda jual.
d) Beriklan, lakukan pengenalan produk kepada pelangan melalui pemasangan iklan diberbagai situs online. Semakin sering produk anda muncul di branda pelanggan, besar kemungkinan ada pelangan baru pada market yang anda miliki. Iklan juga dapat dilakukan secara offline melalui pemasangan spanduk.
e) Aturan Penggunaan Merek, merek berkesan memberikan pesan yang sederhana namun kesan yang luar biasa kepada para pelanggan.
f) Menjaga Kualitas Produk, konsumen akan lebih senang apabila mendapatkan produk yang berkualitas, dengan kualitas produk yang baik maka konsumen akan merasa puas terhadap brand yang anda tawarkan
g) Merespon Masukan dari Konsumen, jadikan perubahan yang signifikan dari apapun masukan dan saran yang membangun dari konsumen, sebab harapan konsumen adalah lading emas bagi suatu brand. Semakin sering produk mendengarkan dan merespon keinginan kosumen, maka akan besar kemungkinan konsumen memberitahukan kepada orang-orang disekitar, untuk membeli produk anda.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari tulisan ini penulis menjabarkan beberapa point penting yang harus diperhatikan secara seksama oleh pelanggan dan pemilik brand, supaya tidak terjadi penumpukkan sampah barang tak layak pakai.
B. PESAN DAN KESAN
Penulis mengajak para pembaca untuk lebih bijak dalam memilih barang, hal yang perlu dilengkapi dari makalah ini adalah kelengkapan berupa data kongkrit dari merek lain, untuk menyadarkan para konsuftif barang pakai disekitar anda.
DAFTAR PUSTAKA
Anata, I. S. (2022, November 2022). 7 Tips Cara Mempertahankan Brand Usaha. Retrieved from tips-cara-mempertahankan-brand-usaha: https://money.kompas.com/read/2022/11/24/112549326/7-tips-cara-mempertahankan-brand-usaha?page=all
Andini, N. A. (2022). http://ejournal.stein.ac.id/index.php/hcd/article/download/2216/1881. Human Capital Devlopment, 4-5.
disperdagin.tanjungpinangkota. (2020, Desember 11). apa-itu-brand. Retrieved from disperdagin.tanjungpinangkota.go.id: https://disperdagin.tanjungpinangkota.go.id/index.php/kegiatan/1706-apa-itu-brand#:~:text=Definisi%20awal%20dari%20brand%20sendiri,%E2%80%9Ctrademark%E2%80%9D%20atau%20merek%20dagang.
Makara, M. (2022). http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/12257/BAB%20III.pdf?sequence=7&isAllowed=y. Bab III - Fenomena Pedagangan Palsu, 7-10.
Sanira, W. (2022). uii.ic.id. faktor-faktor yang mempengaruhi minal beli, 25.
Suthivarakom, G. (2020, Januari 11). Selamat datang di Era Produk Palsu. Retrieved from amazon-counterfeit-fake-products: https://www.nytimes.com/wirecutter/blog/amazon-counterfeit-fake-products/
Wijiyanti. (2008). pengertian manajemen. eprints.uny.ac.id, 5.